Diagnosis Covid-19 pada Hasil X-Ray Rongga Dada dengan Artificial Intelligence

Widya Robotics
2 min readMay 29, 2020

--

Peneliti di Inggris kini mengembangakan model komputer berbasis artificial intelligence yang dapat digunakan untuk mendeteksi Covid-19 melalui hasil foto x-ray, tujuannya untuk membantu mendiagnosis virus corona ketika alat tes sulit untuk didapatkan.

Proyek yang dilakukan oleh mahasiswa ilmu komputer dan machine vision di Universitas Cranfield ini menggunakan computer vision dan AI untuk menganalisis foto x-ray rongga dada, dengan cara mengambil pola yang mungkin tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Model AI mampu memprediksi hasil X-Ray dari rongga dada tersebut dengan akurasi tinggi dan akan terus meningkat dengan dikembangkannya algoritma baru.

Para mahasiswa ini berharap untuk dapat bekerjasama dengan lebih banyak lembaga medis atau industri kesehatan untuk mengembangkan produk ini ke level berikutnya, dengan menggunakan lebih banyak lagi algoritma AI dan computed tomography (CT) scan sehingga dapat meningkatkan akurasi.

Pada awal bulan Mei 2020, sebuah tim riset dari Diagnostics and Telemedicine Center di Rusia melaporkan bahwa mereka telah menggunakan lebih dari 1000 CT scan untuk mengajarkan AI mendiagnosis Covid-19.

Peneliti di King’s Collage London, massachusset General Hospital dan perusahaan teknologi kesehatan Zoe telah memulai percobaan diagnosis Covid-19 berbasis AI, dengan cara membandingkan gejala-gejala dan hasil dari tes covid manual.

Di inggris AI telah digunakan untuk menangani Covid-19 dikarenakan Inggris menjadi salah satu hot spot penyebaran virus ini.

BenevolentAI, perusahaan AI asal Inggris menggunakan platform yang ciptaannya untuk mengidentifikasi obat yang telah banyak dipasaran — terapi rheumatoid arthritis Eli Lilly, Olumiant (baricitinib) — yang memiliki potensi untuk menyembuhkan SARS-CoV-2.

Perusahaan yang berbasis di Oxford Exscientia dalah perusahaan pertama yang menggunakan AI untuk menemukan obat untuk menyembuhkan penyakit manusia yang saat ini telah mengujicobakan 15.000 obat-obatan bekerjasama dengan pusat riset Scripps di Amerika Serikat untuk menemukan obat yang juga dapat mengobati SARS-CoV-2.

Kemudian perusahaan berbasis di Cambridge Healx juga mengembangkan platform AI dengan menggunakan 4.000 obat-obatan yang telah ada untuk mengatasi Covid-19 dan harapannya dapat menghasilkan daftar obat-obatan yang potensial di beberapa minggu ke depan.

Sumber: pharmaphorum.com

--

--

Widya Robotics

Artificial Intelligence, Automation and Robotics Solutions